Pada Senin, 16 Desember 2024, juru bicara Pentagon Mayor Jenderal Patrick Ryder mengatakan, tentara Korea Utara yang dikirim ke wilayah Kursk oleh Rusia mengalami kerugian, ada yang terluka dan tewas.
"Kami menilai bahwa tentara Korea Utara telah terlibat dalam pertempuran di Kursk, dengan Rusia, bersama pasukan Rusia. Kami memiliki indikasi bahwa mereka telah menderita korban, baik yang tewas maupun yang terluka,” ujarnya dalam jumpa pers, seperti dimuat
Reuters.
Ryder mengaku belum memiliki rincian jumlah korban tetapi memastikan bahwa pasukan Korea Utara telah diterjunkan ke Kursk sepekan lalu.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky juga berbicara tentang keterlibatan tentara Korea Utara dalam pertempuran di wilayah Kursk, mengutip informasi dari kepala militer Ukraina Oleksandr Syrskyi.
Menurut informasi awal, Rusia berusaha menyembunyikan kerugian di antara warga Korea Utara.
Angkatan bersenjata dan intelijen Ukraina berupaya mengungkap sepenuhnya kerugian sebenarnya di antara unit-unit Rusia yang kini mencakup warga Korea Utara.
"Sayangnya, kita juga harus membela diri terhadap mereka, meskipun sama sekali tidak ada alasan bagi warga Korea Utara untuk tewas dalam perang ini," ujar Zelensky dalam sebuah pernyataan.
BERITA TERKAIT: