Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

FBI Buru Pelaku Penembakan CEO Asuransi, Gelar Sayembara Hadiah Rp794 Juta

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/alifia-dwi-ramandhita-1'>ALIFIA DWI RAMANDHITA</a>
LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA
  • Sabtu, 07 Desember 2024, 22:47 WIB
FBI Buru Pelaku Penembakan CEO Asuransi, Gelar Sayembara Hadiah Rp794 Juta
Pelaku penembakan bos asuransi/Net
rmol news logo Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat menawarkan hadiah sebesar 50 ribu Dolar AS (Rp794 juta) untuk siapapun yang bisa memberikan informasi pelaku penembakan CEO perusahaan asuransi UnitedHealthcare, Brian Thompson.

Thompson tewas ditembak pada Rabu 4 November 2024 di Midtown Manhattan, New York, saat berjalan menuju konferensi tahunan investor di Hotel Hilton Midtown.

Dalam sayembara ini, FBI telah merilis poster pencarian tersangka yang memuat gambar pelaku penembakan.

“Kami meminta bantuan masyarakat untuk mengidentifikasi tersangka tak dikenal yang bertanggung jawab atas pembunuhan ini,” tulis FBI dalam pernyataannya, dikutip dari CNN pada Sabtu 7 Desember 2024.

Polisi menyebut penembakan ini merupakan pembunuhan berencana. Pasalnya sebelum kejadian, sejumlah petinggi UnitedHealth Group, perusahaan induk UnitedHealthcare dilaporkan menerima ancaman teror.

Thompson sendiri telah menjabat sebagai CEO UnitedHealthcare sejak 2021. Di bawah kepemimpinannya tidak lepas dari banyak kritik. 

Divisi asuransi yang ia pimpin dituding sering menolak klaim perawatan kesehatan masyarakat, yang diduga membuat ia dibunuh oleh pelaku penembakan tersebut.

Dalam selongsong peluru yang ditemukan di tempat kejadian juga memiliki kata-kata "menolak," "mempertahankan," dan "menyingkirkan," yang diukir tersangka, menurut laporan polisi merupakan sebuah kritik terhadap industri asuransi kesehatan di AS.

Beberapa pengguna media sosial juga telah mengunggah pengalaman pribadi mereka dengan penolakan klaim asuransi tersebut.

Menanggapi kejadian ini, Analis Morningstar, Julie Utterback mencatat bahwa sentimen anti-asuransi kini semakin meluas.

"Sentimen anti-asuransi yang diungkapkan oleh publik setelah kejadian ini menunjukkan bahwa UnitedHealth dan mungkin industri tersebut perlu menyesuaikan cara mereka menangani keputusan pertanggungan," kata Utterback.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA