BRICS merupakan aliansi negara ekonomi berkembang yang digagas Brasil, Russia, India, China, dan Afrika Selatan.
Prabowo menyebut keseriusan Indonesia untuk menjadi anggota BRICS terlihat jelas setelah pelantikan Kabinet Merah Putih Oktober lalu. Di mana, Menteri Luar Negeri RI Sugiono langsung diutus ke Rusia untuk menghadiri KTT BRICS di Kazan.
"Saya telah mengirim Menteri Luar Negeri untuk menghadiri KTT BRICS di Kazan, hanya sehari setelah kabinet saya dilantik," kata Prabowo melalui keterangan tertulis.
Dia kemudian menyampaikan keinginan Indonesia menjadi bagian dari BRICS.
"Indonesia ingin bergabung dengan Brasil dan negara anggota BRICS lainnya," imbuhnya.
Forum Indonesia-Brazil Business Forum mempertemukan para pelaku usaha dari Indonesia dan Brasil untuk membahas peluang kerja sama ekonomi strategis, termasuk di sektor energi, industri, dan kemaritiman.
Prabowo menyoroti peluang besar untuk kerja sama, terutama dalam pengembangan biofuel dan energi terbarukan. Indonesia berambisi meningkatkan penggunaan biodiesel hingga 50 persen pada 2025, dengan memanfaatkan minyak kelapa sawit sebagai bahan baku utama.
Kemudian, di sektor kemaritiman, Prabowo menyatakan Indonesia memiliki cadangan perikanan terbesar kedua atau ketiga di dunia, tetapi kekurangan 40.000 kapal penangkap ikan berkapasitas 150-300 GT.
Prabowo mengundang pelaku usaha Brasil untuk berinvestasi di sektor ini, sekaligus mendukung program hilirisasi sumber daya alam Indonesia.
"Kami bertekad menciptakan lingkungan bisnis yang positif," ujarnya.
BERITA TERKAIT: