Ketika ditanya seorang reporter tentang citra satelit yang menunjukkan pergerakan pasukan Korea Utara, Putin menjawab: “Citra adalah hal yang serius. Jika ada citra, maka citra tersebut mencerminkan sesuatu.”
Melalui komentarnya, presiden Rusia tersebut tampaknya mengisyaratkan citra tentara Korea Utara yang ditangkap oleh pengintaian satelit AS mencerminkan realitas yang berubah di medan perang.
Namun Putin justru menyalahkan NATO karena dinilai lebih dulu melakukan tindakan provokasi militer.
"Kami tahu siapa yang hadir di sana, dari negara-negara NATO Eropa mana, dan bagaimana mereka melaksanakan pekerjaan ini,” kata Putin, seperti dikutip dari
The Guardian pada Jumat, 25 Oktober 2024.
Intelijen Korea Selatan meyakini setidaknya 3.000 tentara Korea Utara telah menjalani pelatihan di Rusia timur, sementara pejabat Ukraina mengatakan tentara Korea Utara telah berada di wilayah Kursk di Rusia barat, yang berbatasan dengan Ukraina.
Wilayah Kursk juga merupakan tempat Ukraina melancarkan serangan mendadak, yang menurut para pengamat dimaksudkan untuk memaksa Rusia mengalihkan beberapa tentaranya dari wilayah teritori Kyiv.
Rusia saat ini menguasai sekitar seperlima wilayah Ukraina, termasuk Krimea yang dianeksasi Moskow pada tahun 2014 tetapi masih dianggap oleh sebagian besar negara sebagai milik Kyiv. Serta sebagian besar wilayah Donbas dan lebih dari 70 persen wilayah Zaporizhzhia dan Kherson.
BERITA TERKAIT: