Mengutip laporan Quds Press pada Kamis (26/9), Blinken diduga sengaja menyembunyikan rincian kejahatan militer Israel di Gaza dari rapat Kongres, sehingga memungkinan bantuan senjata untuk Tel Aviv terus berlanjut.
"Investigasi media jurnalisme investigasi AS ProPublica menyebut Blinken sengaja menyembunyikan fakta kejahatan Israel karena khawatir akan mempengaruhi pasokan gencatan senjata," ungkapnya.
Hamas dalam sebuah pernyataan mendesak agar lembaga peradilan internasional, terutama Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) menanggapi temuan tersebut secara serius dan melakukan tindakan hukum terhadap Blinken.
Menurut Hamas, tindakan Blinken membuat Kongres AS setuju mengirim lebih banyak senjata ke Israel dan mengakibatkan kematian lebih dari 40.000 orang Israel.
"Ia (Blinken) terlibat dalam kelaparan yang disengaja dan genosida terhadap rakyat Palestina kami di Jalur Gaza," tegas Hamas.
Israel diadili atas genosida di Mahkamah Internasional (ICJ). Para pemimpinnya juga menghadapi kemungkinan surat perintah penangkapan ICC.
Pendudukan Israel telah dianggap ilegal oleh ICJ dan PBB telah menuntut agar negara apartheid tersebut mengakhiri pendudukan ilegalnya dalam waktu 12 bulan.
BERITA TERKAIT: