Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Taktik Zona Abu-abu Terus Belanjut, Taiwan Tak Sungkan Mengimbangi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jonris-purba-1'>JONRIS PURBA</a>
LAPORAN: JONRIS PURBA
  • Jumat, 06 September 2024, 22:20 WIB
Taktik Zona Abu-abu Terus Belanjut, Taiwan Tak Sungkan Mengimbangi
Salah satu pesawat tempur Taiwan yang siap siaga menghadapi kemungkinan serangan dari China.
rmol news logo Republik Rakyat China terus mengintensifkan kehadirannya di dekat Taiwan. Provokasi yang dikenal dengan istilah taktik zona abu-abu ini melibatkan pengerahan alat-alat perang sampai pada level yang mengganggu kenyamanan Taiwan. 

Sepanjang Rabu hingga Kamis kemarin sebanyak 13 pesawat tempur Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) melintasi garis tengah Selat Taiwan dan memasuki Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) utara, barat daya, dan timur Taiwan.

Menanggapi aktivitas militer Tiongkok, Taiwan mengirim pesawat dan kapal angkatan laut serta mengerahkan sistem rudal berbasis pesisir untuk memantau aktivitas PLA.

Kementerian Pertahanan Taiwan mengumumkan hasil pantauan itu di akun X milik mereka. Aksi terbaru China ini menambah serangkaian provokasi serupa oleh Tiongkok dalam beberapa bulan terakhir. Tiongkok telah meningkatkan aktivitas militernya di sekitar Taiwan, termasuk serangan udara dan laut secara berkala ke ADIZ Taiwan dan latihan militer di dekat pulau tersebut.

Sejak September 2020, Tiongkok telah mengintensifkan penggunaan taktik zona abu-abu dengan meningkatkan jumlah pesawat militer dan kapal angkatan laut yang beroperasi di dekat Taiwan, menurut laporan Taiwan News.

Taktik zona abu-abu dianggap sebagai "suatu upaya atau serangkaian upaya di luar pencegahan dan jaminan kondisi mapan yang berupaya mencapai tujuan keamanan seseorang tanpa menggunakan kekuatan secara langsung dan dalam jumlah besar," kata laporan tersebut.

Taiwan telah diperintah secara independen sejak 1949. Namun, Tiongkok menganggap Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dan bersikeras pada penyatuan kembali pada akhirnya, dengan kekerasan jika perlu.

Sebelumnya pada tanggal 3 September, Kementerian Pertahanan Nasional (MND) Taiwan menuduh Tiongkok meluncurkan satelit di atas Taiwan dengan jalur penerbangannya melewati Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) barat daya negara kepulauan tersebut.

Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan bahwa satelit yang diluncurkan dari Pusat Peluncuran Satelit Xichang (XSLC) "tidak menimbulkan ancaman" bagi negara tersebut, seraya menambahkan bahwa Angkatan Bersenjata Taiwan memantau seluruh proses dan siap merespons jika diperlukan. rmol news logo article
EDITOR: JONRIS PURBA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA