Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

UEA Komitmen Bantu Sudan, Gelontorkan Dana Hingga Rp54,6 Triliun

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Senin, 19 Agustus 2024, 16:33 WIB
UEA Komitmen Bantu Sudan, Gelontorkan Dana Hingga Rp54,6 Triliun
Presiden UEA, Mohammed bin Zayed Al Nahyan/Arabiyan Business
rmol news logo Komitmen Uni Emirat Arab (UEA) untuk membantu krisis kemanusiaan Sudan dibuktikan dengan serangkaian bantuan yang digelontorkan selama satu dekade terakhir.

Menurut data yang dikeluarkan Kedutaan Besar UEA di Jakarta pada Senin (19/8), sejak tahun 2014 hingga 2024, total bantuan kemanusiaan yang telah dikeluarkan mencapai 3,5 miliar dolar AS atau Rp54,6 triliun.

Disebutkan bahwa selama konflik Sudan meletus tahun 2023 lalu, UEA telah mengirim bantuan sejumlah 230 juta dolar AS atau Rp3,58 triliun rupiah.

"Bantuan ini mencakup 159 penerbangan pesawat untuk penyaluran bantuan kemanusiaan dan 10 ribu ton bantuan gizi, kesehatan dan perlengkapan," ungkap laporan Kedubes UEA.

Selain bantuan dana, UEA juga dilaporan membangun dua rumah sakit lapangan di Chad yakni Amdjarass Field Hospital yang sudah menangani 24.741 pasian dan Abéché Field Hospital yang sudah menangani 21.761 pasien.

"Dua rumah sakit lapangan di Chad dibangun untuk memberikan layanan kesehatan untuk pengungsi Sudan yang tinggal di negara-negara tetangga," papar Kedubes.

April tahun ini, UEA telah menyatakan komitmennya dalam Konferensi Internasional tentang Kemanusiaan untuk Sudan dan Negara-negara Sekitar yang diadakan di Paris, untuk memberikan tambahan bantuan sebesar 100 juta dolar AS.

Tidak berakhir di situ, UEA juga mengkhususkan bantuan sebesar 70 juta dolar AS melalui lembaga dan perwakilan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang bekerja di Sudan, dan bantuan sebesar 30 juta dolar AS untuk negara-negara yang bertetangga dengan Sudan.

"UNHCR (20 juta dolar AS), WFP (25 juta dolar AS, UNICEF (7 juta dolar AS), FAO (5 juta dolar AS), OCHA (5 juta dolar AS) dan PBB (8 juta USD)," jelasnya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA