Kementerian Kesehatan Palestina pada Jumat (16/8) mengumumkan kasus pertama itu dialami anak yang belum menerima dosis vaksin polio.
Berdasarkan
NBC News, Sabtu (17/8), pemerintah akan segera melaksanakan kampanye vaksinasi dalam beberapa hari mendatang yang menargetkan anak-anak di bawah usia 10 tahun.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) WHO mengatakan pada Jumat bahwa kampanye vaksinasi akan berlangsung dalam dua putaran, yakni Agustus dan September.
Awalnya, virus polio tersebut ditemukan dalam sampel air limbah di Gaza. Namun, setelah melakukan pengujian, virus tersebut ditemukan pada anak-anak.
WHO mengatakan, varian tipe 2 ini ditemukan pada pertengahan Juli dalam sampel air limbah dari Khan Younis selatan dan Deir al-Balah tengah. Penemuan ini dikaitkan dengan varian virus polio yang terakhir kali terdeteksi di Mesir pada 2023 lalu.
WHO dan UNICEF kemudian menyerukan jeda tujuh hari dalam perang di Gaza yang dimulai pada akhir Agustus untuk memberikan vaksin polio kepada 640 ribu anak Palestina.
Lembaga internasional itu mengatakan, lebih dari 1,6 juta dosis vaksin polio dan peralatan untuk menjaga vaksin tetap dingin diharapkan akan transit melalui Bandara Ben Gurion di Israel sebelum tiba di Jalur Gaza pada akhir Agustus, tepat waktu untuk dimulainya kampanye vaksinasi.
Selama setiap putaran kampanye, WHO mengatakan setidaknya 95 persen anak-anak perlu divaksinasi untuk mencegah penyebaran polio dan mengurangi risiko kemunculannya kembali.
BERITA TERKAIT: