Abbas yang baru bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan itu mengatakan bahwa dirinya dan Otoritas Palestina (PA) akan mengusahakan segala upaya untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung selama sepuluh bulan di Jalur Gaza.
"Saya telah memutuskan untuk menuju Jalur Gaza bersama anggota Otoritas Palestina (PA). Saya akan mengerahkan segala upaya agar kita semua dapat bersama rakyat kita untuk menghentikan agresi biadab ini bahkan jika itu mengorbankan nyawa kita,” tegasnya, seperti dimuat
Anadolu Ajansi pada Jumat (16/8).
Selain kunjungan ke Gaza, Presiden Palestina itu juga mengungkap rencananya untuk pergi Yerusalem, tetapi tidak menyebutkan kapan waktunya.
Abbas mengepalai PA, yang menjalankan pemerintahan administratif Palestina terbatas di beberapa bagian Tepi Barat yang diduduki Israel.
Ia menerima tepuk tangan meriah sebelum dan sesudah pidatonya, yang juga disela berulang kali oleh tepuk tangan.
Undangan Turki kepada Abbas datang setelah Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berpidato di hadapan Kongres AS pada bulan Juli lalu.
Serangan Israel terhadap Gaza, yang telah menewaskan lebih dari 40.000 orang telah berlangsung sejak Oktober tahun lalu.
Turki telah mengecam kampanye pengeboman tersebut dan menghentikan semua perdagangan dengan Israel.
Negara tersebut juga mengajukan permintaan untuk bergabung dengan kasus Afrika Selatan di Mahkamah Internasional (ICJ) yang menuduh Israel melakukan genosida.
BERITA TERKAIT: