Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Haniyeh Dibunuh Dua Pengkhianat Iran yang Direkrut Mossad

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Kamis, 08 Agustus 2024, 11:44 WIB
Haniyeh Dibunuh Dua Pengkhianat Iran yang Direkrut Mossad
Mossad Israel/Marca.com
rmol news logo Laporan Jewish Chronicle pada Kamis (8/8), mengungkap pelaku pembunuhan petinggi Hamas, Ismail Haniyeh terdiri dari dua orang.

Menurut sumber yang dirujuk, dua orang itu merupakan warga Iran yang direkrut oleh Badan Mata-mata Israel Mossad.

Dikatakan bahwa keduanya saat itu menyamar sebagai anggota unit keamanan Ansar Al-Mahdi dari Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC), sebuah kelompok yang bertanggung jawab untuk melindungi gedung dan tamu-tamunya.

Berdasarkan rekaman yang disaksikan sumber, disebutkan bahwa orang itu bergerak diam-diam di lorong menuju kamar tempat Haniyeh menginap, membuka pintu dengan kunci dan memasuki kamar.

Tiga menit kemudian mereka dengan tenang meninggalkan ruangan, menuruni tangga menuju pintu masuk utama gedung, pergi dan kemudian masuk ke dalam mobil hitam.

"Penjaga tempat parkir mobil itu mengidentifikasi mereka dan membuka gerbang tanpa curiga sedikitpun, satu jam kemudian, mereka dievakuasi dari Iran oleh Mossad," ungkap laporan tersebut.

Setelah memutuskan untuk melanjutkan pembunuhan Haniyeh, Mossad mencari momen yang tepat untuk melaksanakan rencana tersebut.

Momen itu terjadi ketika Haniyeh menerima undangan ke Teheran untuk pelantikan Presiden Iran yang baru Masoud Pezeshkian.

“Ketika Haniyeh mengonfirmasi kedatangannya, Mossad mulai melaksanakan rencananya melenyapkan Haniyeh di wisma tamu tempat ia biasa menginap selama kunjungannya ke Teheran," ungkap Jewish Chronicle.

Ketegangan meningkat di Timur Tengah menyusul pembunuhan kepala politik Hamas pada 31 Juli di ibu kota Iran, Teheran, serta pembunuhan komandan senior Hizbullah Fuad Shukr oleh Israel di Beirut.

Hamas dan Iran menuduh Israel atas pembunuhan Haniyeh, sementara Tel Aviv tidak membenarkan atau membantah keterlibatannya.

Iran bersumpah untuk memberikan hukuman keras bagi Israel sebagai balasan atas pembunuhan Haniyeh di wilayahnya.

Hizbullah Lebanon juga diperkirakan akan membalas setelah Israel membunuh Shukr dalam serangan udara di pinggiran selatan Beirut pada 30 Juli.

Eskalasi terjadi di tengah serangan Israel yang sedang berlangsung di Gaza yang telah menewaskan hampir 40.000 warga Palestina, terutama wanita dan anak-anak, sejak Oktober tahun lalu.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.