Kementerian itu mengatakan AS ikut bertanggung jawab karena Haniyeh dibunuh oleh Israel yang didukung Washington.
"Republik Islam Iran menekankan tanggung jawab pemerintah AS sebagai pendukung dan kaki tangan Israel, termasuk dalam melakukan tindakan terorisme yang keji ini," isi pernyataan Kementerian tersebut, seperti dikutip dari
RT, Kamis (1/8).
Menurut Teheran, Israel berupaya untuk mengacaukan Timur Tengah. Serangan roket pada Rabu yang memporakporandakan sebuah Gedung di Beirut menimbulkan ancaman serius terhadap perdamaian dan stabilitas regional dan internasional.
Haniyeh dibunuh dalam serangan rudal di kediamannya di Teheran pada hari sebelumnya. Ia berada di Iran untuk menghadiri pelantikan presiden baru negara itu, Masoud Pezeshkian.
Pernyataan kementerian tersebut mengatakan Teheran berhak untuk "menanggapi tindakan agresif ini dengan tepat."
Washington membantah terlibat dalam insiden tersebut. Menteri Luar Negeri Antony Blinken mengatakan kepada jaringan berita CNA yang berbasis di Singapura bahwa AS tidak mengetahui atau terlibat dalam pembunuhan tersebut.
BERITA TERKAIT: