Keputusan tersebut diumumkan FAA pada Jumat (12/7), setelah roket SpaceX Falcon 9 mengalami kerusakan langka pada mesin tahap kedua selama misi satelit Starlink pada Kamis malam waktu setempat.
"Falcon 9 akan dilarang terbang sampai SpaceX menyelidiki penyebab kegagalan, memperbaiki roket, dan menerima persetujuan badan tersebut," kata FAA dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari
Reuters, Sabtu (13/7).
Proses ini bisa memakan waktu beberapa minggu atau bulan, tergantung pada kompleksitas kegagalan dan rencana SpaceX untuk memperbaikinya.
Dilaporkan bahwa kira-kira satu jam setelah Falcon 9 lepas landas dari Pangkalan Angkatan Luar Angkasa Vandenberg di California pada Kamis malam, tahap kedua roket tersebut gagal menyala kembali dan menyebarkan 20 satelit Starlink pada jalur orbit dangkal di mana mereka akan segera masuk kembali dan terbakar di atmosfer Bumi.
"Upaya untuk menyalakan kembali mesin tersebut mengakibatkan mesin RUD karena alasan yang saat ini tidak diketahui," tulis CEO SpaceX Elon Musk pada Jumat pagi di platform media sosialnya X, menggunakan akronim industri untuk Rapid Unscheduled Disassembly yang biasanya berarti ledakan.
Gagalnya misi tersebut telah memutus rangkaian keberhasilan lebih dari 300 misi berturut-turut yang selama tujuh tahun dipertahankan SpaceX. Banyak negara dan perusahaan antariksa mengandalkan SpaceX yang dimiliki swasta, yang nilainya sekitar 200 miliar dolar AS, untuk mengirim satelit dan astronot mereka ke luar angkasa.
NASA dalam sebuah pernyataan setelah kecelakaan hari Kamis mengatakan pihaknya memantau semua misi Falcon 9 milik SpaceX.
“SpaceX telah menyampaikan informasi dan menyertakan NASA dalam penyelidikan anomali yang sedang berlangsung untuk memahami masalah ini dan langkah ke depan,” kata juru bicara badan antariksa tersebut.
SpaceX mengatakan kegagalan tahap kedua terjadi setelah teknisi mendeteksi kebocoran oksigen cair, sebuah propelan.
Kecelakaan itu terjadi pada misi Falcon 9 yang ke-354. Ini adalah kegagalan Falcon 9 pertama sejak 2016, ketika sebuah roket meledak di landasan peluncuran di Florida dan menghancurkan muatan pelanggannya, sebuah satelit komunikasi Israel.
BERITA TERKAIT: