Memorandum of understanding (MoU) untuk kerjasama ini telah ditandatangani selama kunjungan Presiden Rusia Vladimir Putin di Vietnam Kamis (20/6).
Dalam konferensi pers setelah dialog dengan Presiden To Lam, Putin mengungkap kesepakatan kerjasama nuklir yang damai yakni dengan membantu pembangunan Pusat Sains dan Teknologi Nuklir di Hanoi atas pelatihan para ahli nuklir Vietnam di universitas-universitas khusus Rusia.
"Pengembangan energi nuklir secara damai merupakan bidang yang menjanjikan dalam hubungan bilateral Vietnam-Rusia," ujarnya, seperti dimuat
VnExpress International. Lam dan Putin menyaksikan langsung penandatanganan MoU antara Direktur Jenderal Rosatom Alexei Likhachev dan Menteri Sains dan Teknologi Vietnam Huynh Thanh Dat.
Memorandum tersebut merupakan satu dari 11 dokumen yang ditandatangani selama kunjungan kenegaraan Putin ke Vietnam.
Dokumen lain yang ditandatangani antara lain berkaitan dengan kerja sama pendidikan universitas, pencegahan penyakit, kerja sama energi dan bahan bakar.
Presiden Lam menekankan bahwa kunjungan Presiden Putin ke Vietnam mempunyai arti yang sangat penting dalam rangka memperingati 30 tahun penandatanganan Perjanjian Prinsip-Prinsip Dasar antara Vietnam dan Federasi Rusia dan pada peringatan 75 tahun penandatanganan Perjanjian Prinsip-Prinsip Dasar antara Vietnam dan Federasi Rusia.
Vietnam selalu mengingat dukungan dari Uni Soviet di masa lalu dan Rusia saat ini adalah salah satu prioritasnya dalam hal kebijakan luar negeri.
Presiden Lam menekankan bahwa Vietnam ingin mengembangkan hubungan persahabatan tradisionalnya dengan Rusia yang telah dibangun oleh para pemimpin dan rakyatnya.
Vietnam dan Rusia juga sepakat untuk meningkatkan kerja sama keamanan dan pertahanan, serta tanggapan terhadap tantangan-tantangan keamanan non-tradisional, berdasarkan hukum dan praktik internasional, memberikan kontribusi terhadap perdamaian dan keamanan di kawasan dan dunia.
BERITA TERKAIT: