“Kami telah mengecek, ada sekitar 414 bus Salawat yang disiapkan namun belum semuanya terpasang bendera Indonesia. Ini menjadi penting sebagai penanda," kata Anggota Komisi VIII DPR RI Wisnu Wijaya dalam keterangan resminya, Kamis (13/6).
Karena berkaca pada tahun lalu, bus yang seharusnya dipakai oleh jemaah kita justru banyak ditumpangi oleh jemaah dari negara lain.
"Sehingga jemaah kita jadi kekurangan bus dan berdampak pada terhambatnya mobilitas ibadah mereka,” kata Wisnu.
Wisnu yang juga Tim Pengawas (Timwas) Haji DPR RI itu meminta Kemenag RI memastikan pihak penyedia transportasi lokal agar segera melengkapi semua bus yang sedianya digunakan dengan bendera Indonesia.
Pada kesempatan yang sama, legislator PKS itu juga menyoroti minimnya jumlah bus yang disediakan untuk lansia.
Wisnu menyatakan jumlah armada bus yang disediakan tidak sebanding dengan jumlah lansia membutuhkan layanan khusus.
“Infonya hanya ada sekitar 20 armada bus yang disiapkan untuk lansia, padahal jumlah jemaah Lansia kita mencapai 40 ribu. Kami menilai jumlah ini sangatlah kurang untuk melayani banyaknya jemaah lansia kita," kata Wisnu.
Terlebih, kata Wisnu, saat melakukan pengecekan di lapangan, Wisnu juga belum menemukan bus mana saja yang diperuntukan bagi mereka. Termasuk bagi yang safari wukuf, yang ingin ke Arafah tapi belum bisa ikut turun karena kondisi kesehatan tertentu.
“Kami juga belum bisa mengecek busnya yang mana,” pungkas Wisnu.
BERITA TERKAIT: