Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

AS Jual Suku Cadang F-16, Perkuat Taiwan Hadapi China

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jonris-purba-1'>JONRIS PURBA</a>
LAPORAN: JONRIS PURBA
  • Minggu, 09 Juni 2024, 08:29 WIB
AS Jual Suku Cadang F-16, Perkuat Taiwan Hadapi China
Ilustrasi kekuatan Angkatan Udara Taiwan
rmol news logo Di tengah tekanan China di peraiwan Taiwan, Amerika Serikat mengumumkan rencana penjualan penjualan suku cadang jet tempur F-16 dan peralatan pendukungnya kepada Taiwan. Kontrak ini disebutkan senilai 300 juta dolar AS.

Ini adalah penjualan persenjataan Amerika Serikat ke Taiwan yang ke-14 kali sejak Joe Biden menjabat sebagai presiden pada tahun 2021.

Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan (DSCA) Pentagon mengatakan paket tersebut akan mencakup suku cadang dan perbaikan standar senilai 220 juta dolar AS  dan non-standar sebesar 80 juta dolar AS, komponen, bahan habis pakai, dan aksesori untuk pesawat F-16, serta perangkat teknis lainnya, juga layanan dukungan logistik.

DSCA menyatakan bahwa usulan penjualan tersebut akan semakin memperkuat Taiwan untuk menghadapi ancaman saat ini dan masa depan.”

Menurut DSCA, paket tersebut juga akan mendukung pertumbuhan ekonomi regional, stabilitas politik, keseimbangan militer, dan peningkatan keamanan Taiwan.

Kongres AS telah diberitahu tentang kemungkinan penjualan tersebut, menurut DSCA. Izin tersebut tidak berarti bahwa perjanjian telah ditandatangani untuk peralatan tersebut, lapor Focus Taiwan.

Pengumuman paket penjualan ini terjadi pada saat yang genting ketika Partai Komunis Tiongkok terus membatasi ruang pelatihan udara dan maritim Taiwan serta waktu respons melalui taktik zona abu-abu, sehingga membatasi hak Taiwan untuk membela diri.

Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan (MND) menyatakan bahwa penjualan tersebut akan membantu mempertahankan kemampuan tempur Taiwan.

Presiden Lai Ching-te baru-baru ini memberikan peringatan keras kepada China dan meminta Beijing berhenti mengintimidasi negara kepulauan tersebut yang terus diklaim sebagai bagian dari China.

Sementara China telah mengintensifkan latihan militer setelah Lai dilantik sebagai presiden negara kepulauan tersebut, sehingga meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut. rmol news logo article
EDITOR: JONRIS PURBA

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA