Dalam sebuah unggahan di platform media sosial X pada Kamis (6/6), Kementerian Luar Negeri RI menyampaikan kecaman terhadap tindakan provokatif tersebut karena menyakiti umat Muslim sedunia.
"Indonesia kecam penyerbuan ke masjid Al Aqsa oleh ratusan pemukim Israel pada saat perayaan Flag March," cuit Kemlu RI.
Indonesia menekankan bahwa segala bentuk kekerasan Israel harus dihapuskan dari seluruh Palestina.
"Semua pelanggaran dan kekerasan yang dilakukan oleh Israel, termasuk di Gaza, harus segera dihentikan," tegasnya.
Pada Rabu (5/6), puluhan ribu pemukim Israel menggelar pawai tahunan Flag March yang menandai perebutan kota itu dalam perang tahun 1967.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, beberapa peserta pawai bentrok dengan warga Palestina di Kota Tua Yerusalem, tempat yang menjadi titik rawan bagi tiga agama besar.
Kali ini, ketegangan semakin diperparah oleh perang Israel yang telah berlangsung selama hampir delapan bulan melawan Hamas Palestina di Gaza.
Laporan
Al Mayadeen menyebut lebih dari 1.200 pemukim Israel menyerbu halaman Masjid Al Aqsa di Al Quds selama Flag March.
Para pemukim menyerang warga Palestina dan pemilik toko selama penyerbuan mereka ke Kota Tua. Lebih dari 3.000 petugas polisi dikerahkan untuk melindungi serbuan pemukim.
Mereka juga menyerang para jurnalis dan warga Palestina di Bab al-Amoud, memaksa para jurnalis untuk meninggalkan daerah tersebut. Selain itu, para pemukim melontarkan hinaan terhadap Islam dan Arab.
Polisi mengatakan 18 orang, di antaranya remaja, ditangkap, termasuk karena menyerang seorang wartawan.
Israel menganggap seluruh Yerusalem sebagai ibu kotanya yang tak terpisahkan, berdasarkan akar Yahudi kuno di kota itu, namun kedaulatan tersebut belum diakui secara luas di luar negeri.
Sementara Warga Palestina menginginkan bagian timur Yerusalem sebagai ibu kota negara masa depan yang mereka harapkan.
BERITA TERKAIT: