Larangan tersebut, yang akan mulai dijalankan pada tahun 2028, telah memicu kekhawatiran bahwa hak itu akan berdampak buruk bagi masyarakat regional yang sangat bergantung pada industri ini.
Para petani yang menumpangi 1500 kendaraan, truk dan traktor mengungkapkan rasa frustrasi dan kemarahan mereka, menuntut pemerintah Albania membatalkan keputusan tersebut.
“Ini hanyalah bukti bahwa hutan sudah muak,” kata Tony Seabrook dari Pastoralists and Graziers Association, seperti dikutip dari
9News, Sabtu (1/6).
“Kami muak karena didesak, muak karena didikte oleh pemerintah federal yang tidak mendengarkan," ujarnya.
Masyarakat setempat khawatir larangan tersebut akan menghancurkan mata pencaharian mereka.
Kami berada di luar sana untuk memberi makan dunia dan memastikan semua orang mendapatkan makanan mereka,” kata seorang pendemo.
Namun pemerintah federal tetap bergeming.
“Kami mengetahui dari survei bahwa kebijakan ini mendapat dukungan besar dari warga Australia Barat,” kata Menteri Pertanian Murray Watt.
“Jadi sekarang yang kami lakukan adalah mewujudkan komitmen pemilu," ujarnya.
BERITA TERKAIT: