Kementerian Kesehatan Hamas melaporkan korban kebanyakan anak-anak dan wanita. Ini terjadi karena Israel melakukan serangan di kamp pengungsian Tel Al Sultan di Rafah barat.
"Serangan di kota Gaza selatan menghantam tenda-tenda pengungsi," ungkap laporan tersebut, seperti dimuat
Sky News.
Dalam sebuah pernyataan, Hamas mengutuk serangan Israel yang dilakukan di lokasi yang dipenuhi ratusan ribu pengungsi.
Namun militer Israel mengatakan pesawatnya menyerang lokasi di mana Hamas beroperasi.
"Serangan itu dilakukan terhadap sasaran yang sah berdasarkan hukum internasional, menggunakan amunisi yang tepat dan berdasarkan intelijen," ungkap Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dalam sebuah pernyataan.
Seorang juru bicara Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan jumlah korban tewas kemungkinan akan meningkat seiring dengan berlanjutnya upaya pencarian dan penyelamatan.
Serangan udara Israel terhadap Rafah terjadi setelah Hamas melancarkan serangan roket dari Gaza menuju Tel Aviv pada Minggu pagi (26/5).
Militer Israel mengatakan delapan proyektil melintasi wilayah Israel setelah diluncurkan dari kota Rafah di Gaza selatan, tempat pasukan Israel baru-baru ini melancarkan serangan.
"Sistem pertahanan Iron Dome Israel mencegat beberapa rudal tersebut," ungkap laporan tersebut.
Pada Jumat (24/5), Mahkamah Internasional (ICJ) memerintahkan Israel untuk menghentikan serangannya di Rafah. Tetapi Israel bersikeras untuk melanjutkan serangan tersebut dengan alasan membela diri dan menghancurkan Hamas sepenuhnya.
BERITA TERKAIT: