Menteri Luar Negeri Kolombia, Luis Murillo mengonfirmasi kabar tersebut, menyebut bahwa instruksi Petro telah sampai di kantornya.
"Presiden Petro telah memberikan instruksi agar kami mendirikan kedutaan Kolombia di Ramallah di Tepi Barat," ungkapnya, seperti dimuat
Reuters pada Kamis (23/5).
Pengumuman itu disampaikan di hari yang sama ketika Irlandia, Norwegia dan Spanyol mengumumkan bahwa mereka akan mengakui negara Palestina, yang sudah lebih dari tujuh bulan menghadapi perang di Jalur Gaza.
Kolombia memutuskan hubungan dengan Israel ketika Petro menyebut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sebagai pelaku genosida.
Awal bulan ini, Petro mendesak Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Netanyahu dan pemimpin Israel lain yang diduga melakukan kejahatan perang.
Keinginan Petro tampaknya akan terwujud, karena Kepala Jaksa ICC Karim Khan telah meminta mengajukan surat penangkapan tersebut. Tetapi sayangnya surat itu juga akan ditujukan untuk tiga petinggi Hamas.
BERITA TERKAIT: