Presiden Rusia, Vladimir Putin pada Senin (20/5), menelepon pengganti sementara Raisi, yakni Wakil Presiden Iran, Mohammad Mokhber.
Dalam panggilan itu, Putin menyampaikan belasungkawa atas musibah yang menimpa para pejabat tinggi Iran. Dia mengenang sosok Raisi sebagai mitra yang dapat diandalkan.
Itu mengapa Putin kembali menegaskan bahwa hubungan diplomatik kedua negara akan tetap berlanjut, meski Raisi sudah tidak ada.
“Kedua belah pihak menekankan keinginan bersama mereka untuk lebih konsisten memperkuat interaksi komprehensif Rusia-Iran demi kepentingan rakyat kedua negara,” bunyi pernyataan Kremlin merujuk pada isi pembicaraan Putin dan Wapres Iran.
Mengutip
RIA, Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan bahwa Moskow telah menyampaikan kesiapannya untuk membantu Iran menyelidiki kasus kecelakaan helikopter Raisi dan rombongan Minggu lalu (19/5).
Sejak terjadinya perang di Ukraina, Rusia telah bergerak untuk memperkuat hubungan politik, perdagangan dan militernya dengan Iran.
Putin melakukan pembicaraan selama lima jam dengan Raisi di Kremlin pada bulan Desember dan telah berbicara dengannya melalui telepon pada bulan Maret dan April.
Kedekatan dua negara ini kerap membuat khawatir Barat karena diduga bekerjasama mendukung perang Rusia di Ukraina.
BERITA TERKAIT: