Pria berusia 64 tahun ini akan melanjutkan kebijakan pendahulunya dari Partai Progresif Demokratik (DPP), Presiden Tsai Ing Wen dan memastikan bahwa Taiwan berperan penting di kancah global guna mempertahankan status quonya.
“Kami akan membicarakan pendekatan kami yang stabil dan mantap, melanjutkan landasan fundamental yang ditetapkan oleh Presiden Tsai,” ujar Lai dalam sebuah pernyataan, seperti dimuat Reuters pada Minggu (19/5).
“Kami akan memastikan bahwa Taiwan memainkan peran yang sangat diperlukan dalam perekonomian global dan geopolitik sambil mempertahankan status quo dan bekerja sama dengan semua pihak untuk memastikan status quo tidak akan terkikis," tambahnya.
Selain pemerintahan yang stabil, Lai juga berjanji untuk lebih memodernisasi pertahanan Taiwan dan melanjutkan program pembuatan pesawat dan kapal militernya sendiri.
Kemenangan Lai tidak bisa diterima oleh China. Pria itu dituduh sebagai perusak perdamaian karena berusaha mempertahankan posisi Taiwan sebagai negara independen.
China mengatakan setiap langkah Taiwan untuk mendeklarasikan kemerdekaan formal akan menjadi dasar untuk menyerang pulau tersebut.
Pemerintah di Taipei mengatakan Taiwan sudah menjadi negara merdeka dan China tidak mungkin merubahnya.
Beberapa hari jelang pelantikan Lai, China terus meningkatkan aktivitas seperti melakukan serangan tiruan terhadap kapal asing di dekat Taiwan.
BERITA TERKAIT: