Prediksi itu disampaikan langsung oleh Presiden AS, Joe Biden dalam wawancara dengan
CNN pada Kamis (9/5).
Biden mengemukakan kemungkinan Trump tidak menerima hasil pemungutan suara, sama seperti yang dilakukan saat kalah pada pemilu tahun 2020 lalu.
"Saya yakin dia tidak akan menerimanya dan itu berbahaya," ujar Biden.
Dalam kesempatan itu, Biden menyampaikan harapannya untuk bisa memenangkan jabatan kedua.
Bukan tanpa alasan, pria berusia 81 tahun itu mengaku mendapat dorongan dari banyak pemimpin dunia atas pencalonanya.
"Saya berkeliling dunia. Para pemimpin dunia lainnya, Anda tahu apa yang mereka katakan? Bukan lelucon. Delapan puluh persen, setelah kita mengadakan pertemuan besar, [mengatakan] 'Anda harus menang, demokrasi dipertaruhkan," tuturnya.
Biden mengatakan komentar-komentar yang dibuat Trump selama kampanye menunjukkan bagaimana nantinya kekuasaan yang ia dapatkan akan digunakan untuk kepentingan sendiri.
"Dia (Trump) akan memastikan jaksa agungnya mengadili orang-orang yang dia perintahkan untuk diadili dan jika tidak, dia akan memecatnya," kata Biden.
Biden, yang diperkirakan tertinggal dari pesaingnya dalam banyak jajak pendapat, mengatakan dia tidak khawatir, mengingat pemilu masih beberapa bulan lagi.
“Kebanyakan orang tidak terlalu fokus dan mengambil keputusan sampai musim gugur. Ada banyak hal yang terjadi, dan kita akan lihat apa yang terjadi,” ungkapnya.
BERITA TERKAIT: