Militer Israel secara sepihak mengklaim bahwa Hamas menembakkan roket dari markas mereka di Rafah menuju Kerem Shalom yang merupakan tempat keluar masuknya truk bantuan kemanusiaan.
"Sedikitnya 10 proyektil diluncurkan dari Rafah di Gaza selatan menuju area penyeberangan yang saat Ini ditutup," ungkap militer Israel, seperti dimuat
Reuters.
Padahal, Hamas sendiri tidak mengkonfirmasi dari mana mereka menembakkannya. Kelompok tersebut menegaskan bahwa jalur kemanusiaan bukanlah sasarannya.
Menurut media Palestina serangan udara Israel menghantam sebuah rumah di Rafah menewaskan tiga orang dan melukai beberapa lainnya.
Militer Israel mengkonfirmasi serangan balasan tersebut, dengan mengatakan bahwa serangan tersebut mengenai peluncur tempat proyektil Hamas ditembakkan, serta struktur militer di dekatnya.
Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan, tepat sebelum tengah malam, serangan udara Israel menewaskan sembilan warga Palestina, termasuk seorang bayi di Rafah.
Israel telah berjanji untuk melancarkan serangan darat ke Gaza selatan dan mengusir pasukan Hamas di sana. Tetapi menghadapi tekanan dari banyak pihak karena dikhawatirkan berdampak pada ratusan ribu pengungsi di sana.
Perang dimulai setelah Hamas mengejutkan Israel dengan serangan lintas batas pada 7 Oktober yang menewaskan 1.200 orang dan menyandera 252 orang.
Lebih dari 34.600 warga Palestina telah terbunuh, 29 di antaranya tewas dalam 24 jam terakhir, dan lebih dari 77.000 orang terluka dalam serangan Israel.
BERITA TERKAIT: