Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Biden Cap Ekonomi China, Jepang, Rusia, dan India Bermasalah karena Xenophobia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Kamis, 02 Mei 2024, 16:35 WIB
Biden Cap Ekonomi China, Jepang, Rusia, dan India Bermasalah karena Xenophobia
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden/Net
rmol news logo Presiden Amerika Serikat, Joe Biden menyebut xenophobia (kebencian/ketakutan) terhadap migran menjadi alasan mengapa perekonomian China, Jepang, Rusia dan India menjadi terpuruk.

Hal itu Biden sampaikan di acara penggalangan dana untuk kampanye pemilihan Presiden 2024 di Washington pada Rabu (1/5).

Dia menjelaskan, salah satu alasan mengapa perekonomian AS stabil adalah karena mereka menyambut migran dengan baik, dan kehadiran mereka mampu mendorong perekonomian nasional lebih kuat.

Biden kemudian membandingkan pencapaian AS dengan bagaimana kondisi perekonomian negara China, Jepang, India dan Rusia merosot akibat penolakan mereka terhadap migran.

"Mengapa perekonomian Tiongkok sangat terpuruk, mengapa Jepang mengalami kesulitan, mengapa Rusia, mengapa India, karena mereka xenofobia. Mereka tidak menginginkan imigran. Imigranlah yang membuat kami (AS) kuat," tegasnya, seperti dimuat US News.

Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan bulan lalu bahwa setiap negara akan mengalami perlambatan pertumbuhan pada tahun 2024 dibandingkan tahun sebelumnya, berkisar dari 0,9 persen di Jepang yang sangat maju hingga 6,8 persen di negara berkembang di India.

Mereka memperkirakan Amerika Serikat akan tumbuh sebesar 2,7 persen, sedikit lebih cepat dibandingkan pertumbuhan tahun lalu sebesar 2,5 persen.

Banyak ekonom mengaitkan kinerja yang lebih baik dari perkiraan ini karena banyaknya migran yang menambah angkatan kerja di negara tersebut.

Kekhawatiran mengenai migrasi tidak teratur telah menjadi isu utama bagi banyak pemilih AS menjelang pemilihan presiden bulan November.

Dengan argumen dan prediksi IMF, Biden mengecam retorika lawannya dari Partai Republik Donald Trump yang anti-imigran.

Dia telah berupaya menjalin hubungan ekonomi dan politik yang luas dengan negara-negara seperti Jepang dan India untuk melawan pengaruh China dan Rusia di tingkat global.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA