Kabar penutupan itu diungkap Direktur Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Grossi dalam sebuah pernyataan, seperti dimuat
Israel Times pada Selasa (16/4).
Dikatakan Grossi, tim pengawas IAEA telah diberitahu bahwa semua fasilitas nuklir telah ditutup sejak Minggu (14/4).
"Semua fasilitas nuklir yang kami periksa setiap hari akan tetap ditutup karena pertimbangan keamanan," ungkapnya.
Meski fasilitas nuklir dibuka kembali pada Senin (15/4), tetapi Grossi meminta tim IAEA untuk melakukan pemantauan di lokasi tersebut hingga Selasa (16/4).
"Saya memutuskan untuk tidak membiarkan para inspektur kembali sampai kami melihat bahwa situasinya benar-benar tenang," tegasnya.
Iran meluncurkan lebih dari 300 drone dan rudal ke Israel pada Sabtu malam (13/4), menandai serangan langsung pertama Teheran di wilayah pendudukan.
Serangan itu terjadi sebagai pembalasan atas serangan udara Israel di gedung konsulat Iran di Damaskus yang menewaskan tujuh tentara Korps Garda Revolusi Islam, termasuk dua jenderal.
Israel dan sekutu-sekutunya menembak jatuh sebagian besar drone dan rudal dan serangan tersebut hanya menyebabkan satu orang cedera. Namun kekhawatiran mengenai potensi pembalasan Israel tetap memicu ketakutan akan perang regional yang besar-besaran.
BERITA TERKAIT: