Kepala Badan Nuklir PBB (IAEA), Rafael Grossi mengatakan timnya telah mendeteksi adanya ancaman kecelakaan nuklir setelah mendatangi langsung PLTN Kursk pada Selasa (28/8).
"Bahaya atau kemungkinan kecelakaan nuklir telah muncul di dekat sini," ungkapnya, seperti dimuat
The Telegraph.
Grossi menyebut kondisi PLTN Kursk sangat rapuh karena tidak memiliki kubah pelindung.
Perusahaan nuklir negara Rusia Rosenergoatom mengatakan Grossi melihat sendiri reaktor Nomor Tiga PLTN Kursk bekerja pada kapasitas yang direncanakan, sementara reaktor keempatnya telah menjalani pemeliharaan terjadwal sejak Minggu.
Rusia mengatakan PLTN itu telah berulang kali diserang oleh pasukan Ukraina yang hanya berjarak 40 km setelah menguasai sebagian wilayah Kursk.
Ukraina belum menanggapi tuduhan tersebut.
Kepala tentara Kyiv, Oleksandr Syrskyi mengatakan pasukannya berhasil mengendalikan hampir 1.300 km persegi wilayah Kursk sejak serangan mendadak mereka tiga minggu lalu.
Dia juga mengumumkan keberhasilan Ukraina menangkap 594 tahanan Rusia dalam operasinya.
BERITA TERKAIT: