Dalam sebuah pernyataan, Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi menjelaskan bahwa kemungkinan penyebab kebakaran berasal dari menara pendingin di PLTN tersebut.
"Berdasarkan pengamatan, tim menilai bahwa kecil kemungkinan sumber utama kebakaran bermula di dasar menara pendingin," ungkapnya, seperti dimuat
Anadolu Ajansi pada Selasa (13/8).
Saat mengunjungi menara pendingin yang terdampak, Grossi mengatakan tim mengamati area terbakar di peralatan internal yang lebih tinggi, dekat tingkat distribusi nosel air.
Tetapi setelah memeriksa sampel puing, termasuk plastik yang terbakar dan meleleh, tidak ada tanda-tanda serangan drone.
"Tidak ada sisa ban maupun drone yang terlihat selama peninjauan," ujarnya.
Ukraina dan Rusia saling tuduh menyusul laporan kebakaran yang terjadi di salah satu sistem pendingin PLTN Zaporizhzhia yang dikendalikan Rusia.
Rusia menuduh pasukan Ukraina menyerang menara pendingin dengan kendaraan udara tak berawak (UAV).
Sementara Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menuduh pasukan Rusia membakar pabrik tersebut.
BERITA TERKAIT: