Juru bicara Partai Liqud yang dipimpin Netanyahu mengatakan bahwa parlemen akan bersidang untuk meratifikasi undang-undang penutupan Al Jazeera.
"Netanyahu akan segera mengambil tindakan untuk menutup Al Jazeera sesuai dengan prosedur yang ditetapkan dalam undang-undang,” bunyi laporan tersebut, seperti dimuat
AFP pada Selasa (2/4).
Pejabat Israel kerap mengeluhkan pemberitaan yang disiarkan Al Jazeera, namun belum mengambil tindakan karena Qatar mendanai proyek-proyek konstruksi Palestina di Jalur Gaza.
Menteri Komunikasi Israel pada tanggal 15 Oktober menuduh Al-Jazeera sengaja menyampaikan informasi yang menjurus pada hasutan pro-Hamas dan melabeli aksi militer Israel dengan konotasi negatif.
Namun pada bulan berikutnya, Israel tidak mengambil tindakan apapun pada Al Jazeera, tetapi justru menutup siaran lokal saluran kecil pro-Iran Lebanon, Al Mayadeen.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: