Untuk pertama kalinya sejak air Fukushima dilepas ke laut, pakar dari Jepang dan China melakukan pembicaraan terkait risiko dan dampak limbah nuklir pada Minggu (31/3).
Kementerian Luar Negeri Tokyo dalam sebuah pernyataan menyebut dialog para ahli itu berlangsung di Dalian, China.
"Para ahli Jepang dan China bertukar pandangan mengenai masalah teknis pembuangan air dari Fukushima," bunyi laporan tersebut, seperti dimuat
CNA. Dialog para ahli dilakukan sesuai kesepakatan yang dicapai oleh Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida bertemu dengan Presiden China Xi Jinping setelah pertemuan mereka November lalu.
Jepang secara bertahap mulai membuang sebagian dari 1,34 juta ton air limbah yang terkumpul sejak bencana di Pasifik pada bulan Agustus, sehingga memicu pertikaian diplomatik dengan China dan Rusia, yang keduanya melarang impor makanan laut.
China menuduh Jepang memperlakukan laut sebagai saluran pembuangan.
Namun Jepang menegaskan bahwa pembuangan limbah yang dilakukan itu aman dan sudah mendapat izin dari Badan Atom PBB (IAEA).
BERITA TERKAIT: