Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre pada Kamis (28/3) mengatakan bahwa Kantor PM Netanyahu berencana mengirim dua orang pejabat senior Israel paling cepat minggu depan.
"Kantor Perdana Menteri telah setuju untuk menjadwalkan ulang pertemuan yang didedikasikan untuk Rafah,” ujar Jean-Pierre, seperti dimuat
Al-Mayadeen.
Keputusan Netanyahu cukup mengejutkan, karena pada Senin (25/3) dia baru saja membatalkan perjalanan delegasi ke AS sebagai aksi protes karena Washington gagal memveto resolusi Dewan Keamanan PBB tentang gencatan senjata Gaza.
Pemungutan suara DK PBB digelar awal pekan ini. Alih-alih memveto resolusi tersebut, AS malah abstain.
Keputusan itu memicu kemarahan di kalangan pemimpin Israel, dan Netanyahu mengecam sekutu-sekutunya karena dituduh meninggalkan Israel di PBB.
"Anda tidak bisa mengatakan Anda mendukung tujuan Israel untuk menghancurkan Hamas dan kemudian menentang Israel ketika mereka mengambil tindakan yang diperlukan,” ujar Netanyahu setelah pemungutan suara.
BERITA TERKAIT: