Duta Besar Prancis untuk Afrika, Jean-Marie Bockel menegaskan bahwa militer Prancis tidak akan meninggalkan Chad yang saat ini mulai bertransisi ke pemerintahan demokratis.
“Tentu saja kami akan tinggal,” tegasnya, seperti dikutip dari
AFP pada Jumat (8/3).
Pengaruh Perancis di bekas jajahannya di Afrika Barat telah berkurang junta di Mali, Burkina Faso dan Niger mengusir pasukannya dan memperkuat hubungan dengan Rusia.
Sekitar 1.000 tentara Prancis ditempatkan di Chad yang juga dipimpin oleh junta militer Jenderal Mahamat Idriss Deby Itno sejak tahun 2021.
Dubes Prancis mengungkapkan kekagumannya kepada Deby Itno atas transisi Chad ke pemerintahan sipil, sebuah proses yang dimulai setelah pemimpin junta mengambil alih kekuasaan lebih dari tiga dekade di bawah pemerintahan tangan besi ayahnya.
Deby Itno akan mencalonkan diri dalam pemilihan presiden pada tanggal 6 Mei, mengembalikan kekuasaan ke pemerintahan sipil yang tampaknya pasti akan ia menangkan;
Saingan utamanya sekaligus sepupunya, Yaya Dillo Djerou pekan lalu terbunuh dalam baku tembak dengan tentara.
Deby Itno, 39, awalnya berjanji untuk mengembalikan kekuasaan kepada warga sipil dalam waktu 18 bulan tetapi menundanya hingga dua tahun lagi. Dia juga sebelumnya mengatakan dia tidak akan ikut serta dalam pemilu.
BERITA TERKAIT: