Pria berusia 71 tahun itu memberikan suara dalam pemilihan senat di dekat rumahnya di kota Takhmao pada Minggu pagi (25/2).
Empat partai politik, termasuk Partai Rakyat Kamboja (CPP) yang berkuasa pimpinan Hun Sen, Partai Funcinpec yang royalis, dan dua partai oposisi kecil ikut serta.
Dari 62 kursi Senat, 58 kursi akan dipilih oleh 125 anggota parlemen dan lebih dari 11.000 administrator lokal. Sedangkan Raja Norodom Sihamoni akan menunjuk dua senator, dan Majelis Nasional akan menunjuk dua orang lainnya.
Hun Sen diperkirakan menang dan mendapatkan kursi senat, karena sebagian besar peserta pemilih adalah anggota CCP yang berhasil memenangkan pemilu sebelumnya.
Pengamat politik, Sebastian Strangio mengatakan pencalonan Hun Sen merupakan tanda bahwa pemimpin partai CCP itu ingin memperkuat kekuasaan politik keluargnya di Kamboja.
"Menjadi presiden Senat akan melindungi putranya dan mencegah kendali keluarga dirusak," jelasnya, seperti dimuat
AFP. Komite Pemilihan Umum Nasional diperkirakan membutuhkan waktu beberapa minggu untuk mempublikasikan hasil resminya.
Namun para pemilih di ibu kota Phnom Penh tampaknya ingin melihat Hun Sen kembali memegang kekuasaan.
“Dia punya banyak pengalaman, jadi jika dia memimpin Senat, negara kita akan makmur,” kata kepala komune Oeu Siphon.
Pemilihan tersebut dilakukan setelah anggota parlemen menyetujui putra bungsu Hun Sen, Hun Many, sebagai wakil perdana menteri.
Dalam pemilu Juli lalu, Hun Sen menyerahkan kekuasaan kepada putra sulungnya Hun Manet. Pemerintah kini mencakup sejumlah kerabat Hun Sen, dan beberapa anak sekutunya juga memegang jabatan penting.
BERITA TERKAIT: