Bos Yakuza tersebut diidentifikasi sebagai Takeshi Ebisawa, berusia 60 tahun.
Pihak berwenang Amerika Serikat (AS) mendakwa Ebisawa dan Somphop Singhasiri (61 tahun) karena telah berkonspirasi untuk memperdagangkan obat-obatan terlarang, senjata, dan bahan nuklir.
"(Mereka) bahkan menawarkan uranium dan plutonium tingkat senjata dengan harapan bahwa Iran akan menggunakannya untuk senjata nuklir," ujar Kepala Badan Narkotika AS (DEA), Anne Milgram, seperti dikutip
Sky News, Kamis (22/2).
Menurut pemerintah AS, Ebisawa dan rekannya mengangkut bahan-bahan nuklir dari Myanmar ke Thailand. Hal itu diketahui setelah bahan tersebut sampai ke seorang agen DEA yang menyamar sebagai penyelundup senjata.
Dari informasi yang didapat pemerintah AS, bahan nuklir tersebut berasal dari seorang pemimpin kelompok pemberontak etnis di Myanmar.
Ebisawa diduga mengusulkan agar pemimpin kelompok tersebut menjual bahan-bahan nuklir dengan imbalan senjata mematikan, seperti rudal permukaan-ke-udara.
BERITA TERKAIT: