Menurut laporan Kementerian Kesehatan Gaza, para pasien, staf, dan pengungsi Palestina yang berada di RS Nasser dan RS Kota El Amal di Khan Younis terdampak serangan militer Israel.
"Pendudukan Israel menempatkan Kompleks Medis Nasser dan Rumah Sakit El Amal di Khan Younis dalam bahaya ekstrem,β bunyi laporan tersebut, seperti dimuat
Al-Jazeera, Selasa (23/1).
Bulan Sabit Merah Palestina, yang mengoperasikan Rumah Sakit El Amal mengatakan, drone Israel menargetkan siapa pun yang bergerak di sekitar fasilitas tersebut.
"Ambulans tidak dapat menjangkau korban luka dan seorang warga sipil terbunuh oleh tembakan Israel di pintu masuk rumah sakit," ungkapnya.
Menurut Kepala misi untuk Palestina di badan amal medis internasional Doctors Without Borders (Medecins Sans Frontieres, atau MSF), Leo Cans, hanya tersisa 20 persen petugas kesehatan yang masih bekerja di RS Nasser karena sebagian besar memilih melarikan diri dengan alasan keselamatan.
βIni adalah strategi yang digunakan militer Israel untuk menakut-nakuti orang, meneror petugas kesehatan agar mereka bisa pergi tanpa harus menutup rumah sakit,β ujar Cans.
Serangan masif di kota Khan Younis terjadi sehari setelah Israel menerima laporan bahwa 21 tentaranya tewas di Gaza Tengah dan 3 lainnya tewas di Gaza Selatan pada Senin (22/1).
"Kemarin, kami mengalami salah satu hari tersulit sejak perang meletus,β kata Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.
Sejak melancarkan perang di Jalur Gaza pada 7 Oktober lalu, Israel telah kehilangan 217 tentara.
BERITA TERKAIT: