Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Nature pekan ini menginformasikan bahwa luas wilayah tersebut kehilangan 5.091 kilometer persegi antara tahun 1985 dan 2022.
Menurut peneliti, penyusutan ini mencerminkan 1.034 gigaton (1,034 triliun kg) es yang hilang seiring penyusutan gletser, pelepasan es melalui "calving" - ketika bongkahan es terlepas dari gletser.
Ini merupakan penelitian pertama yang memperkirakan secara lengkap berapa banyak es yang hilang di Greenland akibat penyusutan gletser. Studi ini menggunakan lebih dari 200.000 observasi satelit dan AI terhadap posisi gletser untuk menganalisis perubahan dari waktu ke waktu.
Hilangnya 5.091 kilometer persegi mewakili luas negara kepulauan Trinidad and Tobago yang mempunyai luas hampir setara Pulau Bali.
“Di Greenland, kita memiliki daerah-daerah di mana segala sesuatunya menyusut dan runtuh,” kata rekan penulis studi Alex Gardner, seorang ilmuwan bumi di Jet Propulsion Laboratory NASA, seperti dikutip dari
Reuters, Jumat (19/1).
“Metode sebelumnya tidak terlalu bagus dalam mengukur perubahan lapisan es. Namun perubahannya sangat besar," ujarnya.
Lapisan Es Greenland adalah salah satu dari dua lapisan es yang tersisa di dunia, yang lainnya membentang di benua Antartika. Terdiri dari ratusan gletser, mencakup sekitar 80 persen daratan Greenland.
Jika mencair sepenuhnya, Lapisan Es Greenland akan menaikkan permukaan laut global sekitar 7,4 meter.
Dengan perubahan iklim yang menyebabkan pemanasan Arktik empat kali lebih cepat dibandingkan wilayah lain di dunia, para ilmuwan mengatakan bahwa pencairan Lapisan Es Greenland tidak dapat dihindari akan menaikkan permukaan laut setidaknya 27 sentimeter karena pemanasan yang telah terjadi.
Para ilmuwan mengatakan, perkiraan baru mengenai hilangnya es akibat penyusutan gletser hanya akan berdampak kecil terhadap permukaan laut global, namun akan berdampak besar pada sirkulasi lautan.
Penambahan air tawar ke lautan asin dapat memperkuat arus pesisir di sekitar Greenland dan membantu melemahkan Sirkulasi Pembalikan Meridional Atlantik, yang menggerakkan air dari utara ke selatan dan membawa kehangatan ke Eropa.
Greenland merupakan pulau terbesar di dunia yang terletak di Samudera Atlantik Utara yang kini masih bagian kerajaan Denmark.
BERITA TERKAIT: