Untuk mengatasi masalah itu, Indonesia berusaha memperkuat persediaan pupuk dalam negeri dengan menjalin kerjasama dengan salah satu eksportir fosfat terbesar di dunia, yakni Tunisia.
Hal itu diungkap oleh Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi dalam Press Briefing Kunjungan ke Tunisia pada Kamis (21/12).
Dikatakan Retno Marsudi, dalam upaya diversifikasi suplai bahan baku, PT Pupuk Indonesia sedang dalam proses kerjasama fosfat dengan Tunisia.
"PT Pupuk Indonesia sedang dalam proses deal dengan Tunisia, yang merupakan salah satu eksportir fosfat terbesar di dunia," ujar Retno.
Menurutnya kerjasama itu sangat penting dilakukan untuk memastikan keamanan pangan Indonesia. Dia berharap kesepakatan dengan Tunisia dapat segera diraih tahun depan.
Retno melakukan kunjungan singkat ke Tunisia hanya sembilan jam. Di sana, ia menggelar pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Tunisia, Nabil Ammar.
Selain itu, Retno juga berkesempatan melakukan kunjungan kehormatan baik kepada Presiden Tunisia, Kais Saied, maupun kepada Perdana Menteri Tunisia, Ahmed Hachani.
BERITA TERKAIT: