Begitu yang disampaikan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi saat melakukan kunjungan ke Aljazair dan menemui rekan seprofesinya, yakni Ahmed Attaf pada Rabu (20/12).
Retno menjelaskan bahwa Aljazair merupakan salah satu dari lima mitra dagang utama Indonesia di Afrika.
Bahkan, kata Menlu RI, volume perdagangan kedua negara terus meningkat hingga 15,77 persen setiap tahunnya.
Kendati demikian, menurut Retno, perdagangan bilateral dengan Aljazair belum mencerminkan potensi sebenarnya, sehingga masih perlu ditingkatkan.
Dia mengusulkan agar kedua negara menyepakati Perjanjian Perdagangan Preferensial guna memastikan bahwa perdagangan bersifat dua arah dan menguntungkan.
"Saya meminta dukungan Menteri Attaf, untuk memastikan perdagangan yang lebih berkelanjutan dan seimbang, Indonesia mengusulkan Perjanjian Perdagangan Preferensial antara kedua negara," kata Retno dalam press briefing.
Selain di sektor perdagangan, ia juga mengungkap kebahagiaannya atas penandatanganan MoU Kerjasama Energi dan Pertambangan dengan Aljazair.
"MoU ini akan memperkuat kerja sama G2G dan mendorong kerja sama B2B dan investasi di sektor energi," ujarnya.
Kunjungan Retno ke Aljazair bertepatan dengan peringatan hubungan diplomatik ke- 60 tahun. Dalam lawatan tersebut, Retno didampingi oleh tim dari Pertamina.
BERITA TERKAIT: