Selama uji coba, rudal Hwaseong-18 berhasil mencapai ketinggian 6.518 km, terbang sejauh 1.002 km dan secara akurat mengenai sasaran yang dituju.
Menurut Kantor Berita Resmi Korea Utara,
KCNA, peluncuran itu disaksikan langsung oleh Pemimpin Republik Rakyat Demokratik Korea (RRDK) Kim Jong Un di lokasi sebelah timur ibu kota, Pyongyang.
Dalam kesempatan itu, Kim mengatakan bahwa uji coba Hwaseong-18 menjadi bukti ketegasan Korea Utara terhadap kekuatan musuh yang kerap melakukan konfrontasi sepanjang tahun ini.
"Ini menunjukkan sinyal kuat bahwa Korea Utara dapat melakukan tindakan balasan yang paling keras dan luar biasa terhadap setiap ancaman," tegasnya.
Kim juga menggarisbawahi beberapa tugas penting untuk mempercepat pengembangan kekuatan strategis nuklir Korea Utara.
"Ambisi kejam imperialis AS dan pasukan bawahannya untuk melakukan konfrontasi tidak akan mereda dengan sendirinya. Korea Utara jangan pernah mengabaikan semua ancaman militer musuh yang sembrono dan tidak bertanggung jawab," kata Kim.
Di hari yang sama, Korea Selatan dan Jepang melaporkan bahwa Korea Utara telah menembakkan ICBM dengan jangkauan yang dapat mengenai wilayah Amerika Serikat.
Sehari sebelumnya, Minggu (17/12), Pyongyang mengutuk kunjungan kapal selam bertenaga nuklir yang berlabuh di Korea Selatan sebagai bentuk provokasi perang.
Peluncuran Hwaseong-18 dikutuk oleh Korea Selatan, Jepang dan Amerika Serikat sebagai pelanggaran mencolok terhadap resolusi Dewan Keamanan PBB.
Merespons tuntutan tersebut, Dewan Keamanan PBB dijadwalkan mengadakan pertemuan pada Selasa (19/12), untuk membahas peluncuran rudal Pyongyang.
BERITA TERKAIT: