Begitu yang dikatakan oleh mantan pengacara Trump, Michael Cohen, yang dalam beberapa waktu terakhir justru aktif mengkritik mantan bosnya itu.
Bahkan lewat memoar berjudul Disloyal, Cohen menyebut sang mantan Presiden AS itu sebagai penipu, mafia, pembohong, pengganggu, rasis, dan pemangsa.
Kemudian dalam wawancara dengan
MSNBC pada Sabtu (9/12), Cohen memperingatkan warga Amerika tentang apa yang dia yakini akan dilakukan oleh Trump, calon terdepan dari Partai Republik untuk nominasi presiden tahun 2024, jika dia kembali ke Gedung Putih tahun depan.
"Hal yang kebanyakan orang abaikan ketika Donald punya otoritas penuh dan kekuasaan penuh, Anda tidak bisa membayangkan hal-hal yang akan dia lakukan, seberapa jauh dia akan memaksakan kehendaknya," kata Cohen, seperti dikutip
Newsweek.
"Jika menurut Anda (Presiden Rusia) Vladimir Putin memasuki Ukraina adalah untuk perampasan tanah, menurut Anda apa yang akan dilakukan Donald jika dia menjadi diktator? Meksiko, Kanada, apa pun negara perbatasan kita," tambahnya.
Cohen juga memperingatkan warga Amerika untuk tidak menganggap enteng peringatannya.
"Donald melihat dirinya bukan sebagai manusia, dia melihat dirinya sebagai, seperti, dewa. Dia percaya dirinya berada di atas kita semua dan dia ingin menjadi raja. Dia ingin mengambil alih dunia,” lanjut Cohen.
Awal pekan ini, Trump mengatakan dia tidak akan menjadi diktator kecuali pada Hari Pertama jika dia terpilih kembali.
BERITA TERKAIT: