Hal itu diungkap oleh jurubicara United Nations Children's Fund (UNICEF), James Elder melalui postingannya di platform X pada Minggu (3/12).
Dikatakan Elder, kondisinya Gaza Selatan sangat buruk karena suara ledakan terus terdengar di Rumah Sakit Medis Nasser di Khan Younis. Dia juga menyaksikkan sendiri begitu banyaknya korban anak-anak terluka parah akibat serangan Israel.
“Ini adalah pemboman perang terburuk saat ini di Gaza selatan. Saya melihat banyak sekali korban anak-anak,” tulis Elder.
Dalam pesan video terpisah, Elder menyebut RS Naseer sebagai zona perang. Dia bahkan mengaku kehabisan kata-kata untuk menggambarkan kengerian yang dihadapi anak-anak di Jalur Gaza.
“Saya merasa hampir gagal dalam menyampaikan pembunuhan anak-anak yang tiada henti di sini,” ujarnya.
Tentara Israel kembali melakukan pengeboman di Jalur Gaza pada Jumat pagi (1/12), setelah gencatan senjata enam hari resmi berakhir.
Menurut laporan Kementerian Kesehatan Gaza, sedikitnya 509 warga Palestina telah tewas dan 1.316 terluka akibat serangan terbaru.
Israel melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti di Jalur Gaza menyusul serangan lintas batas yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober lalu.
Lebih dari 15.500 warga Palestina, sebagian besar anak-anak dan perempuan, telah tewas dalam serangan Israel sejak saat itu.
BERITA TERKAIT: