Warga Tibet yang ingin mendapatkan pekerjaan di sektor publik harus mematuhi peraturan keras China, termasuk mengharuskan mereka mencela Dalai Lama, pemimpin agama Buddha Tibet.
Syarat ganjil itu diumumkan lewat iklan pembukaan 554 posisi ASN di Kota Sigatse dalam Program Perluasan Pembangunan Desa. Posisi tersebut dapat diisi oleh lulusan perguruan tinggi dari Daerah Otonomi Tibet dengan pelatihan di bidang kedokteran, konseling dan pengembangan desa.
Dikutip
Radio Free Asia pada Minggu (3/12), mereka yang melamar pekerjaan ini harus menjadi “warga negara yang dapat dipercaya dan dapat diandalkan".
Dalam hal ini, mereka harus meninggalkan Dalai Lama, menahan diri dari separatisme dan tetap setia kepada Partai Komunis China yang berkuasa.
Sejak lama Beijing menuduh Dalai Lama, yang saat ini tinggal di pengasingan di India, mendukung terorisme dan mencoba memisahkan Tibet dari China.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: