Menurut Kementerian Dalam Negeri, operasi penggerebekan difokuskan pada Islamic Center of Hamburg (IZH), serta lima kelompok afiliasnya.
"Saya ingin memperjelas bahwa kami bertindak melawan kelompok Islam, bukan melawan agama atau negara lain," kata Menteri Dalam Negeri Nancy Faeser.
Al Jazeera melaporkan, ratusan polisi melakukan penggerebekan di tujuh negara bagian Jerman.
"Sekarang, ketika banyak orang Yahudi merasa terancam, kami tidak menoleransi propaganda Islam atau ujaran kebencian anti-Semit dan anti-Israel,” lanjut Faeser.
Faeser mengatakan IZH telah lama diawasi oleh badan intelijen dalam negeri karena dianggap mendukung konsep revolusioner yang diperjuangkan oleh pemimpin tertinggi Iran. Hal ini mungkin merupakan pelanggaran terhadap tatanan konstitusional Jerman.
Sejauh ini tidak ada penangkapan yang dilakukan. Pemerintah mengatakan penggerebekan ditujukan untuk mengumpulkan bukti.
Jerman melarang Hizbullah pada tahun 2020. Simbol apa pun dari kelompok tersebut dilarang, dan asetnya disita. Bulan ini, pemerintah mengumumkan larangan total terhadap aktivitas Hamas. Jerman menganggap kedua organisasi tersebut teroris.
BERITA TERKAIT: