Namun Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengesampingkan opsi pemerintahan Otoritas Palestina untuk di Gaza.
"Pasti ada hal lain di sana. Tidak akan ada otoritas sipil yang mendidik anak-anak mereka untuk membenci Israel, membunuh warga Israel, dan melenyapkan negara Israel," kata Netanyahu pada Sabtu (11/11).
Saat ini Otoritas Palestina memiliki sebagian kendali administratif di Tepi Barat yang diduduki. Sementara Gaza diperintah oleh Hamas.
Jurubicara pemerintah Israel, Eylon Levy menyebut pihaknya masih membicarakan skenario setelah mengalahkan Hamas.
“Kami sedang menjajaki beberapa kemungkinan bersama dengan mitra internasional kami untuk mengetahui seperti apa masa depan yang akan terjadi,” katanya.
Israel terus melancarkan serangan ke Gaza tanpa henti sejak 7 Oktober 2023. Serangan ini turut menargetkan warga sipil, rumah sakit, sekolah, hingga rumah ibadah. Data menunjukkan lebih dari 11 ribu warga Palestina di Gaza meninggal akibat serangan Israel.
BERITA TERKAIT: