Hal itu diungkap oleh Menteri Pertahanan Italia Matteo Perego, yang dikutip dari
The Defense News, Selasa (31/10).
Menurut Perego, ketegangan dengan China di kawasan membuat Indonesia membutuhkan kapal baru dengan cepat. Untuk itu Italia memberikan tawaran.
Adapun kapal-kapal yang akan dijual tersebut merupakan kapal-kapal yang sudah dibangun untuk Angkatan Laut Italia guna mempercepat pengiriman.
"Semua negara di kawasan ingin menambah armadanya dengan cepat sehingga diperlukan pengiriman yang cepat. Saat ini, Anda tidak bisa lagi berpikir untuk mengirimkan kapal dalam waktu tiga tahun, kita perlu mempercepat programnya,” kata Perego.
Italia telah memesan tujuh kapal serba guna dari galangan kapal lokal Fincantieri, enam di antaranya kini diluncurkan dan tiga sudah beroperasi dengan Angkatan Laut Italia.
Kapal nomor enam, Ruggiero di Lauria, diluncurkan pada 6 Oktober di Muggiano Fincantieri di Italia.
Kedua kapal yang dapat dijual ke Indonesia tersebut adalah kapal yang telah diluncurkan namun belum mulai beroperasi, atau termasuk kapal ketujuh yang masih belum diluncurkan.
Sementara itu, Angkatan Laut Italia kemudian akan memesan dua lagi untuk memenuhi kebutuhannya sendiri.
“Belum jelas kapal mana yang akan masuk ke Indonesia, itu tergantung kapan kontrak ditandatangani,” kata Perego.
Pada tahun 2020, Italia setuju untuk menjual dua dari sepuluh fregat FREMM terakhir yang telah dibuatnya untuk Angkatan Laut Italia kepada Mesir.
Roma memutuskan untuk mengalihkan kedua kapal tersebut ke Mesir, kemudian memesan dua kapal lagi dari Fincantieri untuk melengkapi kapal Angkatan Laut Italia.
Kapal PPA atau Thaon memiliki panjang 143 meter, berbobot sekitar 4.900 ton, dan dapat dikonfigurasi dalam berbagai versi, mulai dari bantuan bencana hingga perang penuh.
Kapal-kapal tersebut terkenal karena jembatan kokpit angkatan laut yang dirancang dengan bantuan penerbang angkatan laut agar menyerupai kokpit pesawat dan hanya memerlukan dua navigator untuk mengemudikan kapal tersebut.
BERITA TERKAIT: