Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Penembakan Berdarah di Maine AS Telan 22 Nyawa

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/hani-fatunnisa-1'>HANI FATUNNISA</a>
LAPORAN: HANI FATUNNISA
  • Kamis, 26 Oktober 2023, 15:16 WIB
Penembakan Berdarah di Maine AS Telan 22 Nyawa
Sosok pelaku penembakan di Maine, AS yang tertangkap kamera CCTV/Net
rmol news logo Setidaknya 22 orang tewas dan puluhan lainnya terluka dalam penembakan massal di Lewiston, negara bagian Maine, Amerika Serikat pada Rabu malam (25/10).

Peristiwa tersebut merupakan serangan paling mematikan yang pernah terjadi di AS dalam kurun waktu empat tahun.

Menurut laporan kepolisian di Lewiston, pelaku merupakan seorang pria yang menembaki para pengunjung di Sparetime Recreation, arena bowling, dan Schemengees Bar & Grille Restaurant.

"Sekitar 22 orang tewas dan hingga 60 orang terluka. Ini adalah jumlah korban tewas terburuk sejak jumlah yang sama ditembak di toko Walmart di El Paso pada Agustus 2019," ungkap laporan tersebut, seperti dimuat The Telegraph pada Kamis (26/10).

Justin Juray, pemilik arena bowling tempat penembakan terjadi, mengatakan kepada New York Times bahwa antara 100 dan 150 orang, termasuk 20 anak-anak, berada di dalam gedung pada saat itu.

Hingga kini sang pelaku masih belum ditangkap. Kepolisian Lewiston mengaku telah mengerahkan ratusan personel untuk menangkap sang penembak tersebut.

Melalui foto yang dirilis kepolisian, terangka tampak memiliki rambut hitam dan berjanggut. Dia membawa senapan semi-otomatis.

Setelah diidentifikasi, diketahui pelaku bernama  Robert Card dan berusia 40 tahun. Dikatakan, Card sedang mengendarai Subaru Outback 4x4 berwarna putih.

Subaru Outback ditemukan di dekat dermaga kapal di Lisbon pada pukul 23.20 waktu setempat, sekitar tujuh mil jauhnya, namun Card tidak ada di dalam mobil.

Mengutip laporan Associated Press, Card adalah instruktur senjata api terlatih di fasilitas Cadangan Angkatan Darat AS di Maine yang ditugaskan di fasilitas kesehatan mental selama dua minggu awal tahun ini.

Laporan itu menyebut bahwa Card telah melaporkan mendengar suara-suara dan mengancam akan melakukan penembakan di pangkalan pelatihan militer di Saco, Maine.

Penembakan tersebut dianggap sebagai yang paling mematikan di AS setidaknya sejak Agustus 2019, ketika seorang pria bersenjata melepaskan tembakan ke arah pembeli di Walmart El Paso dengan senapan AK-47, menewaskan 22 orang dalam penembakan yang oleh jaksa dicap sebagai kejahatan rasial anti-Hispanik.

Penembakan massal paling mematikan di AS yang pernah tercatat adalah pembantaian 58 orang oleh seorang pria bersenjata yang menembaki festival musik country Las Vegas dari sebuah hotel bertingkat tinggi pada tahun 2017. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA