Menurut Syafruddin, peluang kerja sama terbuka dengan Pemerintah Daerah Xinjiang, mulai dari bidang pendidikan hingga bidang sumber daya manusia (SDM) dan teknologi.
Hal tersebut disampaikan Syafruddin usai bertemu dengan Vice Chairman of The CPPCC Xinjiang Committee, President of Xinjiang Institute, Abdureqip Tomurniaz di Urumqi, Provinsi Xinjiang, China.
“Tadi sudah ditawarkan kerja sama bidang teknologi
agriculture dan geologi. Selain itu, pendidikan keislaman yang tentu akan dipelajari lebih mendalam karena budaya di Xinjiang dan budaya di Indonesia berbeda,” jelas Syafruddin.
Selain itu, kerja sama pembangunan SDM berkelanjutan dan unggul juga akan dijajaki bersama. ASFA Foundation sendiri memiliki misi pendidikan, membangun SDM Indonesia unggul, dan misi kemanusiaan dan perdamaian.
"Oleh karena itu, mari kita sama-sama satukan pembangunan opini, baik itu di Indonesia maupun di global," sambung mantan Wakapolri ini.
Di sisi lain, Syafruddin memandang toleransi antar umat beragama di Xinjiang cukup baik. Banyak bangunan masjid hingga gereja, termasuk pemakaman Islam di desa-desa dan di kota wilayah tersebut.
"Kemudian ada makanan halal dan tidak halal. Islam berkembang dengan baik dengan toleransi yang kuat. Tidak ada tempat buat terorisme ataupun radikalisme,” kata Syafruddin.
Dalam kunjungan ke Xinjiang, Syafruddin didampingi tokoh agama dan guru besar seperti Gus Luqman Al Hakim, Gus Akomadin Shofa, Kyai Anang Rikza Masyhadi, Habib Ali Bahar, Habib Geys, Prof Hamid Fahmi Zarkasy, dan Prof Sangidu dan beberapa lainnya.
BERITA TERKAIT: