Putin akan mengunjungi Beijing sebagai kunjungan luar negeri pertama setelah Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapannya terkait deportasi anak-anak Ukraina.
Kunjungan Putin ke negeri tirai bambu menunjukkan kuatnya kemitraan antara China dan Rusia. Keduanya telah mendeklarasikan kemitraan tanpa batas pada Februari 2022, sebelum Rusia menginvasi Ukraina.
“Selama dekade terakhir, Xi telah membangun aliansi paling tidak dideklarasikan dengan Putin, Rusia, yang paling berpengaruh di dunia,” kata profesor di Universitas Harvard, Graham Allison, seperti dimuat
Reuters, Senin (16/10).
Aliansi Putin dan Xi ini menjadi ancaman terbesar bagi Amerika Serikat. Presiden AS Joe Biden telah menyebut Xi sebagai diktator, dan Putin sebagai pembunuh.
“AS harus menerima kenyataan yang tidak menyenangkan bahwa saingan sistemik yang berkembang pesat dan negara adidaya satu dimensi yang memiliki persenjataan nuklir terbesar di dunia bersatu dalam menentang AS," lanjut Allison.
BERITA TERKAIT: