Ketika berbicara di hadapan ribuan orang di Lapangan Santo Petrus pada Rabu (11/10), paus mengatakan Israel memiliki hak untuk membela diri karena diserang terlebih dulu. Tetapi pada saat yang sama, ia juga mengaku khawatir dengan situasi warga Palestina di Gaza yang digempur Israel.
"Itu hak mereka (Israel) yang diserang untuk membela diri, tapi saya sangat khawatir dengan pengepungan total yang dialami warga Palestina di Gaza, di mana banyak juga korban tak berdosa,” ujarnya, seperti dimuat
Reuters.
Lebih lanjut, Paus Fransiskus juga mendesak agar Hamas segera membebaskan warga dan tentara Israel yang mereka tawan.
"Saya terus mengikuti apa yang terjadi di Israel dan Palestina dengan rasa sakit dan ketakutan. Begitu banyak orang terbunuh, dan lainnya terluka. Saya berdoa bagi keluarga-keluarga yang melihat hari raya berubah menjadi hari berkabung, dan saya mohon agar sandera segera dibebaskan," tambahnya.
Hamas meluncurkan apa yang mereka sebut sebagai Operasi Badai Al Aqsa pada Sabtu (7/10), dengan menembakkan ribuan roket ke wilayah Israel. Kemudian Israel melancarkan serangan balasan dengan menggempur dan mengepung Gaza.
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengatakan sedikitnya 950 orang tewas dan 5.000 lainnya luka-luka. Sementara militer Israel mengatakan jumlah korban tewas di Israel telah mencapai 1.200 orang dan lebih dari 2.700 orang terluka.
BERITA TERKAIT: