Hal itu disampaikan Badan Antariksa Nasional China (CNSA) selama gelaran Kongres Astronautika Internasional ke-74 di Baku, Azerbaijan pada Senin (2/10).
Dikatakan bahwa China menyambut negara-negara yang ingin berpartisipasi dalam misi peluncuran dan pengoperasian pesawat di ruang angkasa.
"Melakukan interaksi antar pesawat ruang angkasa, dan bersama-sama menjelajahi permukaan bulan," ungkap CNSA dalam situs webnya, seperti dimuat
The Star.
Selain itu, mitra internasional juga menyebarkan modul mereka sendiri setelah pesawat ruang angkasa China mendarat.
Bagi pihak yang berminat, CSNA telah membuka pendaftaran melalui pengajuan proposal paling lambat 31 Desember 2023. Seleksi akhir proposal akan dilakukan pada bulan September 2024.
Misi Chang'e-8 akan mendarat pada 2030, menyusul misi Chang'e-7 pada tahun 2026 bertujuan untuk mengeksplorasi sumber daya di wilayah kutub selatan bulan yang diduga memiliki kandungan yang mampu mendukung misi pendaratan manusia di sana.
Setelah mengerahkan wahana tak berawak ke bulan dalam misi Chang'e-5 pada tahun 2020, kini China berencana mengirim wahana tak berawak Chang'e-6 ke sisi jauh bulan pada paruh pertama tahun 2024 untuk mengambil sampel tanah.
Proyek Ambisius China tersebut bersamaan dengan program Artemis NASA yang berencana mendaratkan astronot AS ke permukaan bulan pada Desember 2025.
Terakhir kali manusia menginjakkan kaki di bulan adalah pada tahun 1972 di bawah program Apollo AS.
Misi Artemis 4 dan 5 berawak masing-masing direncanakan pada tahun 2027 dan 2029.
NASA dilarang oleh hukum AS untuk bekerjasama dengan China baik secara langsung atau tidak langsung.
India yang sukses mendaratkan pesawatnya di Bulan telah menandatangi Artemis Accords, sebuah perjanjian yang dibuat oleh NASA dan Departemen Luar Negeri AS yang berisi tentang norma-norma perilaku di luar angkasa dan di bulan.
Sementara China dan Rusia enggan menandatangani perjanjian tersebut.
BERITA TERKAIT: