Pernyataan keras ini dikeluarkan oleh jurubicara Kementerian Luar Negeri Iran pada Kamis (28/9) dengan mengecam insiden penistaan terhadap kitab suci Al Quran di Eropa, khususnya di negara Belanda.
Dalam pernyataannya, pemerintah Republik Islam itu mendesak pemerintah Belanda untuk melaksanakan kewajibannya dalam mencegah penodaan terhadap nilai-nilai agama dan kesucian yang dihormati oleh lebih dari dua miliar umat Islam di seluruh dunia.
“Pemerintah Belanda diharapkan dapat mencegah terulangnya tindakan kebencian yang dilakukan berkedok kebebasan berekspresi," tegas juru bicara tersebut, seperti dimuat Mehr News.
Kecaman ini muncul setelah Edwin Wagensveld, pemimpin kelompok yang dikenal sebagai Patriotik Eropa Melawan Islamisasi Barat atau PEGIDA ini merobek Al Quran pada Sabtu lalu.
Insiden tersebut telah memicu kemarahan di kalangan umat Islam di seluruh dunia dan menimbulkan kekhawatiran atas meningkatnya ketegangan terkait isu agama dan kebebasan berekspresi di Eropa.
Dalam beberapa bulan terakhir ini, aksi Islamofobia marak terjadi di Eropa, seperti Denmark, dan Swedia, dan Belanda. Tindakan itu yang semakin meningkatkan kekhawatiran akan keselamatan umat Muslim di negara Eropa.
BERITA TERKAIT: